WELCOME TO MY WORLD

Selamat datang di ega's blog. Don't Judge The Book With The Cover !!!!!

Sunday, October 21, 2012

KALIMAT


A.    PENGERTIAN KALIMAT

Berikut ini ada beberapa pengertian  yang dikemukakan oleh para ahli tentang arti kalimat:
a.       Kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri-dari ataus klausa (Cook, 1971;Elson dan Picket, 1969).
b.      Kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal (Bloomfield, 1955).
c.        Bloomfield, Hockett (1985) menyatakan pengertian kalimat sebagai suatu konstitut atau bentuk yang bukan konstituen; suatu bentuk gramatikal  yang tidak termasuk ke dalam konstruksi gramatikal lain.
d.      Lado (1968) mengatakan bahwa kalimat adalah satuan terkecil dari ekspresi lengkap. Pendapat lado dipertegas lagi oleh Sutan Takdir Alisyahbana (1978) yang mengatakan bahwa kalimat adalah satuan bentuk bahasa yang terkecil, yang mengucapkan suatu pikiran yang lengkap.
e.       Ramlan (1996) mengatakan bahwa Kalimat adalah satuan gramatikal yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang diserta nada akhir turun atau naik.
Dan menurut saya pribadi, Kalimat adalah sekumpulan dari huruf – huruf yang dirangkai menjadi sebuah kata, lalu dirangkai kembali menjadi sebuah kalimat.

B.     Unsur – unsur  Kalimat
Setiap kalimat memiliki unsur penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimat akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsur-unsur inti kalimat antara lain SPOK :
  • Subjek / Subyek (S)
  • Predikat (P)
  • Objek / Obyek (O)
  • Keterangan (K)


a.      Ciri - Ciri Subjek

Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa kepada Predikat.
Contoh :
1. Juanda memelihara binatang langka
Siapa memelihara? Jawab : Juanda. (maka juanda adalah S sedangkan
memelihara adalah )
Siapa atau apa Binatang langka ? = tidak ada jawaban 

2. Meja itu dibeli oleh paman.
Apa dibeli ? = jawab Meja
¨ Biasanya disertai kata itu,ini,dan yang (yang ,ini,dan itu juga sebagai pembatas antara subyek dan predikat)
Contoh : Anak itu mengambil bukuku


b.      Ciri - Ciri Predikat
·         ¨ Menimbulkan Pertanyaan apa atau siapa.
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada jawabannya.
Perhatikan pada Subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukan secara bersama-sama.
·         ¨ Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Kalimat dengan Predikat demikian itu terutama digunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti predikat.
·         ¨ Dapat Disertai Kata-kata Aspek atau Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telahsudahsedang,belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva. Kalimat yang subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas, kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subjek), seperti ingin,hendak, dan mau.


c.       Ciri - Ciri Objek

Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Ciri-ciri objek ini sebagai berikut :
ü  ¨ Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
ü  ¨ Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya.
¨ Didahului kata Bahwa
Anak kalimat pengganti nomina ditandai oleh kata bahwa dan anak kalimat ini dapat menjadi unsur objek dalam kalimat transitif.

d.      Ciri - Ciri Keterangan
Ciri keterangan adalah dapat dipindah –pindah posisinya, perhatikan contoh berikut:
Cintya sudah membuat tiga kue dengan bahan itu.
S P O K
Dengan bahan itu Cintya sudah membuat tiga kue.
Cintya dengan bahan itu sudah membuat tiga kue.
Dari jabatan SPOK menjadi KSPO dan SKPO .Jika tidak dapat di pindah maka bukan keterangan.





C.     Pola Kalimat
Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990: 32) mengungkapkan pola :
1.       S-P
Contoh : Ega tidur.
2.       S-P-O
Contoh : Ega makan gorengan.
3.      S-P-Pel
Contoh : Cincinnya bertahtakan berlian.
4.      S-P-K
Contoh : SID konser di Tokyo Dome.
5.      S-P-O-Pel
Contoh : Yesung menamai kura-kuranya Ddangkoma.
6.      S-P-O-Pel-K
Contoh : Setiap pagi Hangeng membuatkan semua member nasi goreng.
7.      S-P-O-K
Contoh : Eunhyuk minum susu strawberry setiap hari.
8.      S-P-Pel-K.
Contoh : Semua member sedih ketika Kangin masuk militer.


D.    Macam – macam Kalimat
1.      Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a.       Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh : 
-          Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
-          Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
-          Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.

b.      Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud.           
Contoh :
-          Kapan akan dilaksanakan pemilihan Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 ?
-          Siapakah pemenang Indonesian Idol tahun 2012?
-           Apakah perbedaan pertamax dengan premium?

c.       Kalimat perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
-           Suruhan
Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya.
-          Permintaan
Contoh : Mohon untuk dating langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan penambahan biaya perubhan jadal penerbangan.
-          Larangan 
Contoh: Jangan makan sambil berjalan.

d.      Kalimat ajakan : merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh:
-          Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
-           Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.

e.       Kalimat pengandaian
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin megajak Ibu saya naik haji.

f.       Kalimat harapan : kalimat yang isinya mengharap suatu hal.
Contoh : Semoga amal perbuatan beliau diterima disisi–Nya.


2.      Berdasarkan diathesis kalimat
a.       Kalimat aktif (subyek melakukan perbuatan) : bentuk kalimat yang subjeknya melakukan pekerjaan  yang mengenai langsung terhadap objeknya.
b.      Kalimat pasif : suatu bentuk kalimat yang mana subjeknya dari kalimat tersebut menderita.


3.      Berdasarkan urutan kata
a.       Kalimat normal ( subjek mendahului predikat)
b.      Kalimat inverse (predikat mendahului obyek)


4.      Berdasarkan jumlah inti yang menbentuknya
a.       Kalimat minor (hanya mengadung satu inti)
b.      Kalimat mayor (mengandung lebih dari satu inti)


5.      Berdasarkan pola-pola dasar
a.       Kalimat inti : kalimat yang terdiri dari inti subjek dan inti predikat.
b.      Kalimat luas (perluasan dari kalimat inti)
c.       Kalimat transformasi (perubahan dari Kalimat inti)


 
REFERENSI :
 

No comments:

Post a Comment