A.
Pengertian Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara
terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya
Pengertian
Hipotesa menurut Sutrisno Hadi adalah tentang pemecahan masalah. Sering kali
peneliti tidak dapat memecahkan permasalahannya hanya dengan sekali jalan.
Permasalahan itu akan diselesaikan segi demi segi dengan cara mengajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk tiap-tiap segi, dan mencari jawaban melalui
penelitian yang dilakukan.
Contoh:
Apabila terlihat awan hitam dan
langit menjadi pekat, maka seseorang dapat saja menyimpulkan (menduga-duga)
berdasarkan pengalamannya
bahwa (karena langit mendung, maka...) sebentar lagi hujan akan turun. Apabila
ternyata beberapa saat kemudia hujan benar turun, maka dugaan terbukti benar.
Secara ilmiah, dugaan ini disebut hipotesis. Namun apabila ternyata tidak turun
hujan, maka hipotesisnya dinyatakan keliru.
B.
Jenis-jenis Hipotesa
Menurut Suharsimi Arikunto, jenis
Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua yaitu :
1.
Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan
Hipotesa alternatif (Ha). Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara
variabel X dan Y, atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
2.
Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho.
Hipotesa nol sering juga disebut Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai
dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan
statistik. Bertolak pada pemikiran diatas dapat penulis kemukakan bahwa
dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis
nihil (nol).
Contoh Hipotesa yang diajukan dalam
penulisan penelitian :
a.
Hipotesis
Kerja (H1) ” Pembelajaran Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks
lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran matematika tanpa
Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar Bidang Studi Matematika
Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
b. Hipotesis Nihil (H0) ” Pembelajaran
Matematika dengan Penerapan Model Sinektiks tidak efektif dibandingkan dengan
pembelajaran matematika tanpa Penerapan Model Sinektiks Terhadap Proses Belajar
Bidang Studi Matematika Sub Pokok Bahasan Persamaan Linear ”.
C.
Karakteristik Hipotesis yang Baik
Sebuah hipotesis atau dugaan
sementara yang baik hendaknya mengandung beberapa hal. Hal – hal tersebut
diantaranya :
1. Hipotesis harus mempunyai daya
penjelas
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan
yang diharapkan ada di antara variabel-variabel-variabel.
3. Hipotesis harus dapat diuji
4. Hipotesis hendaknya konsistesis
dengan pengetahuan yang sudah ada.
5. Hipotesis hendaknya dinyatakan
sesederhana dan seringkas mungkin.
Berikut ini beberapa penjelasan
mengenai Hipotesis yang baik :
-
Hipotesis
harus menduga Hubungan diantara beberapa variable
Hipotesis harus dapat menduga hubungan antara dua variabel
atau lebih, disini harus dianalisis variabel-variabel yang dianggap turut
mempengaruhi gejala-gejala tertentu dan kemudian diselidiki sampai dimana
perubahan dalam variabel yang satu membawa perubahan pada variabel yang lain.
-
Hipotesis
harus Dapat Diuji
Hipotesis harus dapat di uji untuk dapat menerima atau
menolaknya, hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan data-data empiris.
-
Hipotesis
harus konsisten dengan keberadaan ilmu pengetahuan
Hipotesis tidak bertentangan dengan pengetahuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dalam beberapa masalah, dan terkhusus pada permulaan
penelitian, ini harus berhati-hati untuk mengusulkan hipotesis yang sependapat
dengan ilmu pengetahuan yang sudah siap ditetapkan sebagai dasar. Serta poin
ini harus sesuai dengan yang dibutuhkan untuk memeriksa literatur dengan tepat
oleh karena itu suatu hipotesis harus dirumuskan bedasar dari laporan
penelitian sebelumnya.
-
Hipotesis
Dinyatakan Secara Sederhana
Suatu hipotesis akan dipresentasikan kedalam rumusan yang
berbentuk kalimat deklaratif, hipotesis dinyatakan secara singkat dan sempurna
dalam menyelesaikan apa yang dibutuhkan peneliti untuk membuktikan hipotesis
tersebut.
D.
Kegunaan Hipotesis
Hipotesis
merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Terdapat tiga
alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya:
- Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti kerja teori. Hipotesis ini dapat dilihat dari teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan yang akan diteliti. Misalnya, sebab dan akibat dari konflik dapat dijelaskan melalui teori mengenai konflik.
- Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau di falsifikasi.
- Hipotesis adalah alat yang besar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat keluar dari dirinya sendiri. Artinya, hipotesis disusun dan diuji untuk menunjukkan benar atau salahnya dengan cara terbebas dari nilai dan pendapat peneliti yang menyusun dan mengujinya.
Hipotesis dalam penelitian
Walaupun
hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian,
tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis
dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah
atau tujuan penelitian.
Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian
menggunakan hipotesis atau tidak. Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang
tujuannya untuk menggali dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi
tidak menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada yang
berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat deskripsi
atau mengukur secara cermat tentang fenomena
yang diteliti, tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat
menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang bertujuan
menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk menggunakan hipotesis.
Fungsi
penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
- Untuk menguji teori,
- Mendorong munculnya teori,
- Menerangkan fenomena sosial,
- Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,
- Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan dihasilkan.
Sumber :
No comments:
Post a Comment