WELCOME TO MY WORLD

Selamat datang di ega's blog. Don't Judge The Book With The Cover !!!!!

Tuesday, April 1, 2014

Pengantar Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi (Minggu Keempat : IT Forensics)


Pengantar Etika dan Profesionalisme Teknologi Sistem Informasi
 Profesi IT Forensik dan Penggunaannya
Rahmi Imanda. 15110587.
Ega Pramesti. 12110260.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
Universitas Gunadarma
2014


ABSTRAK
            Dalam menindakan lanjuti tindak kejahatan, dalam hal ini khususnya tindak kejahatan komputer, diperlukan suatu penyelidikan yang biasa di sebut dengan forensik, dalam hal ini dinamakan dengan IT forensik. Bukti tindak kejahtan komputer dalam bentuk komputer ataupun media penyimpanan akan diselidiki oleh para ahli forensik yang tentunya memiliki beberapa kriteria yang diperlukan.
            Penulisan ini dibuat untuk memberikan pengetahuan tentang IT forensik, serta kriteria apa saja yang diperlukan oleh seseorang untuk enjadi seorang ahli forensik.Penulisan ini dibuat dengan menggunakan study literatur melalui beberapa situs internet. Penulisan ini bisa digunakan untuk bahan pembelajaran bagi para pembaca


BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Kejahatan komputer seperti hacker dan penyusupan terhadapsitus-situs penting biasanya dilkukan untuk mencuri informasi penting seperti nomor rekening di bank, nomor kartu kredit atau informasi penting bisnis lainnya.Tindak kejahatan dalam bentuk harus apapun tetap akan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku, begitu juga tindak kejahatan dengan menggunakan teknologi komputer. Biasanya dalam menindak lanjuti suatu tindak kejahatan perlu dilakukan penyedlidikan seperti lokasi kejadian, barang bukti serta kapan tindak kejahatan itu dilakukan. Bukti hukum yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan kainnya seperti handphone, notebook, server atau lainnya termasuk ke dalam bagian IT forensik.
Kegiatan forensik dilakukan oleh ahli penyelidik IT forensik yang tentunya memiliki kemampuan dibidang IT. Mereka tidakhanya menyelidik bukti forensik dalam bentuk fisik tetapi juga menyelidik tindakan kejahatan yang mengubah isi data penting yang dapat merugikan suatu perusahaan, seperti pengaksesan ilegal ke dalam operasi komputer.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulisan ni dibuat dengan judul “Profesi IT Forensik dan Penggunaannya”

2.      Rumusan Masalah
1.      Mengapa perlu adanya IT Forensik?
2.      Pengetahuan apa yang diperlukan oleh ahli forensik?
3.      Aktivitas apa saja yang dilakuakan oleh penyelidik forensik?

3.      Tujuan
Penulisan ini dibuat untuk memberikan pengetahuan tentang IT forensik, dan apa saja pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi seorang ahli forensik.

4.      Metode
Metode yang dilakukan dalam penulisan ini menggunakan study literatur melalui beberapa situs internet.


BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.            IT Forensik
IT Forensik merupakan cabang dari ilmu komputer tetapi menjurus ke bagian forensik yaitu berkaitan dengan bukti hukum yang ditemukan di komputer dan media penyimpanan digital. Komputer forensik juga dikenal sebagai Digital Forensik yang terdiri dari aplikasi dari ilmu pengetahuan kepada indetifikasi, koleksi, analisa, dan pengujian dari bukti digital.
IT Forensik merupakan penggunaan sekumpulan prosedur untuk melakukan pengujian secara menyeluruh suatu sistem komputer dengan mempergunakan software dan tool untuk memelihara barang bukti tindakan kriminal. IT forensik dapat menjelaskan keadaan artefak digital terkini. Artefak Digital dapat mencakup sistem komputer, media penyimpanan (seperti hard disk atau CD-ROM, dokumen elektronik (misalnya pesan email atau gambar JPEG) atau bahkan paket-paket yang secara berurutan bergerak melalui jaringan. Bidang IT Forensik juga memiliki cabang-cabang di dalamnya seperti firewall forensik, forensik jaringan , database forensik, dan forensik perangkat mobile.

Berikut beberapa pengertian IT forensik menurut para ahli.
ü  Menurut Judd Robin, seorang ahli komputer forensik: “Penerapan secara sederhana dari penyelidikan komputer dan teknik analisisnya untuk menentukan bukti-bukti hukum yang mungkin”
ü  New Technologies memperluas definisi Robin dengan: “Komputer forensik berkaitan dengan pemeliharaan, identifikasi, ekstraksi dan dokumentasi dari bukti-bukti komputer yang tersimpan dalam wujud-informasi-magnetik”
Berdasarkan penjelasan tersebut, beberapa alasan mengapa perlunya menggunakan IT forensik dalam menangani tindak kejahatan komputer:
ü  Dalam kasus hukum, teknik digital forensik sering digunakan untuk meneliti sistem komputer milik terdakwa (dalam perkara pidana) atau tergugat (dalam perkara perdata).
ü  Memulihkan data dalam hal suatu hardware atau software mengalami kegagalan/kerusakan (failure).
ü  Meneliti suatu sistem komputer setelah suatu pembongkaran/ pembobolan, sebagai contoh untuk menentukan bagaimana penyerang memperoleh akses dan serangan apa yang dilakukan.
ü  Mengumpulkan bukti menindak seorang karyawan yang ingin diberhentikan oleh suatu organisasi.
ü  Memperoleh informasi tentang bagaimana sistem komputer bekerja untuk tujuan debugging, optimisasi kinerja, atau membalikkan rancang-bangun.


2.2.            Ahli IT Forensik
Seperti ahli forensik dalam kasus tindak kriminal, tindak kejahatan di dunia IT pun juga memerlukan seoarang ahli forensik komputer. Berikut ini terdapat beberapa pengetahuan dan kriteria yang diperlukan untuk menjadi seorang ahli forensik.
Pengetahuan yang diperlukan ahli forensik di antaranya :
·         Dasar-dasar hardware dan pemahaman bagaimana umumnya sistem operasi bekerja.
·         Bagaimana partisi drive, hidden partition, dan di mana tabel partisi bisa ditemukan pada sistem operasi yang berbeda.
·         Bagaimana umumnya master boot record tersebut dan bagaimana drive geometry.
·         Pemahaman untuk hide, delete, recover file dan directory bisa mempercepat pemahaman pada bagaimana tool forensik dan sistem operasi yang berbeda bekerja.
·         Familiar dengan header dan ekstension file yang bisa jadi berkaitan dengan file tertentu
Kriteria ahli forensik berikut ini dijelaskan oleh Peter Sommer dari Virtual City Associates Forensic Technician , serta Dan Farmer dan Wietse Venema:
·         Metode yang berhati-hati pada pendekatan pencatatan rekaman.
·         Pengetahuan komputer, hukum, dan prosedur legal.
·         Keahlian untuk mempergunakan utility.
·         Kepedulian teknis dan memahami implikasi teknis dari setiap tindakan.
·         Penguasaan bagaimana modifikasi bisa dilakukan pada data.
·         Berpikiran terbuka dan mampu berpandangan jauh.
·         Etika yang tinggi.
·         Selalu belajar.
·         Selalu mempergunakan data dalam jumlah redundan sebelum mengambil kesimpulan.

2.3.            Aktivitas Ahli Forensik
Aktivitas yang perlu dilakukan oleh penyelidik forensik menurut Judd Robins :
ü  Perlindungan sistem komputer selama pengujian forensik dari semua kemungkinan perubahan, kerusakan, korupsi data, atau virus
ü  Temukan semua file pada sistem. Termasuk file normal, terhapus, hiden, pasword-protected, dan terenkripsi.
ü  Recovering file terhapus sebisa mungkin.
ü  Ambil isi file hidden juga file temporary atau swap yang dipergunakan baik oleh sistem operasi atau program aplikasi.
ü  Lakukan akses (jika dimungkinkan secara legal) isi dari file terproteksi atau terenkripsi.
ü  Analisa semua data yang relevan pada area spesial di disk. Misal unnalocated (tidak terpakai, tapi mungkin menyimpan data sebelumnya), slack space (area di akhir file pada last cluster yang mungkin menyimpan data sebelumnya juga).
ü  Cetak semua analisis keseluruhan dari sistem komputer, seperti halnya semua file yang relevan dan ditemukan. Berikan pendapat mengenai layout sistem, struktur file yangmditemukan, dan informasi pembuat, setiap usaha menyembunyikan, menghapus, melindungi, mengenkripsi informasi, dan lainnya yang ditemukan dan nampak relevan dengan keseluruhan pengujian sistem komputer.
ü  Berikan konsultasi ahli dan kesaksian yang diperlukan.
Karakteristik berikut diperlukan oleh ahli forensik untuk bekerja secara professional.
ü  Pendidikan, pengalaman dan sertifikasi merupakan kualifikasi yang baik untuk profesi komputer forensik. Pendidikan dengan pengalaman memberikan kepercayaan yang diperlukan untuk membuat keputusan dan mengetahui keputusan yang tepat. Sertifikasi menunjukkan bahwa pendidikan dan pengalamannya merupakan standar yang tinggi dan dapat dipahami.
ü  Yakinkan pada setiap tindakan dan keputusan, agar mencukupi untuk kesaksian di pengadilan.
ü  Semua proses dilakukan dengan menyeluruh.
ü  Memiliki pengetahuan yang banyak mengenai bagaimana recover data dari berbagai tipe media.
ü  Mampu memecah password dari aplikasi dan sistem operasi yang berbeda dan mempergunakannya untuk penyelidikan.
ü  Perlu pengetahuan yang memadai, tanpanya bisa terjadi kesalahan yang akan membuat barang bukti ditolak di pengadilan. Barang bukti bisa dirusak, diubah, atau informasi yang berharga terlewat.
ü  Obyektif dan tidak bias, harus fair pada penyelidikan, dengan fakta yang akurat dan lengkap.
ü  Inovatif dan memiliki kemampuan interpersonal yang baik
o   Memiliki kemampuan verbal dan oral yang baik
o   Menggunakan penalaran dan logika yang tepa

Sumber Referensi
[2] http://halifahika.blogspot.com/2012/05/it-forensik.html*
*diakses pada tanggal 21 Maret 2014

No comments:

Post a Comment