Selamat malam semuaaaa…
Ega mau review film lagi nih. Kali ini ega mau review film
yang berjudul “The Mortal Instruments – City of Bones”. Film ini diperankan
oleh Lily Collins dan Jamie Bower Campbell
sebagai pemeran utama.
Mortal Instruments : City of
Bones berkisah mengenai Clary Fray, seorang gadis remaja biasa yang di hari
ulang tahunnya menyaksikan pembunuhan yang terjadi di sebuah club malam.
Anehnya, kejadian itu hanya dapat dilihat oleh Clary, sedangkan sahabatnya Simon
dan orang-orang lainnya di club tampaknya tidak dapat melihatnya. Sejak itu,
pria yang hanya dapat dilihat oleh Clary di club itu terus mengikuti dan
mengawasinya. Dari pria yang mengaku bernama Jace Wayland itu, Clary mengetahui
bahwa ia adalah seorang Shadowhunter, kaum setengah malaikat setengah manusia
yang mengemban tugas menumpas iblis dari muka bumi. Pembunuhan yang disaksikan
oleh Clary di club adalah ketika Jace dan kawan-kawannya sesama Shadowhunter
membunuh seorang iblis.
Clary belum lagi benar-benar
memperoleh jawaban atas semua pertanyaannya ketika ia mendapati bahwa ibunya
telah menghilang secara misterius dan seseorang bernama Valentine adalah yang
bertanggung jawab. Dari Dorothea, penyihir yang tinggal di flat apartemen di
bawah flat keluarga Fray, Clary mengetahui bahwa ibunya juga adalah seorang
Shadowhunter dan bahwa Valentine mengejar-ngejar Cawan Manusia. Salah satu dari
tiga Mortal Instrument suci bagi kaum Shadowhunter. Dengan meminum dari Cawan
Manusia, seseorang dapat menjadi Shadowhunter, atau dapat menggunakannya untuk
memperoleh kekuatan yang luar biasa. Valentine berniat untuk memanfaatkan Cawan
ini untuk menjadi penguasa dunia dan menguasai iblis.
Clary yang tidak punya
pilihan lain akhirnya terpaksa ikut bersama Jace ke sebuah tempat bernama
Institute, tempat para Shadowhunter tinggal bersama pemimpin mereka, Hodge. Di
tempat itu, satu-persatu misteri yang melingkupi kehidupan Clary Fray mulai
terungkap dan alasan mengapa Valentine mengejar-ngejar Clary dan Ibunya. Clary
juga mulai menumbuhkan perasaan terhadap Jace, dan terpaksa menyakiti hati
Simon, sahabatnya, yang sudah sejak lama jatuh cinta kepada Clary.
Yang agak mengecewakan, City
of Bones tidak menunjukkan pentingnya peranan Shadowhunter di dunia. Ya, memang
dikatakan Shadowhunter adalah pemburu dan pembasmi iblis, tapi di film pertama
ini tidak ditunjukkan betapa dunia sangat membutuhkan Shadowhunter sehingga
rasanya eksistensi dari kaum setengah manusia-setengah malaikat ini tidak
terasa penting/darurat. Kebanyakan malah mereka hanya berkelahi di antara
mereka sendiri, Shadowhunter pengikut Valentine dan para Shadowhunter yang
menghuni Insitute. Tidak tampak sangkut pautnya dengan manusia di sini. City of
Bones lebih menekankan pada drama di antara para Shadowhunter dan kisah cinta
Clary dan Jace.
Meskipun demikian, film ini
masih sangat recommended untuk ditonton J
Heeemmmmm seperti biasa,
salah satu alasan ega suka film bisa jadi karena pemainnya, apalagi pemain prianya.
Eheheheheeee
Di film ini pemeran utama
prianya adalah Jamie Bower Campbell. Ini dia penampakannya JJJ
Okeeeee. Itu tadi review film The Mortal Instruments – City of
Bone.
Kurang lebihnya ega mohon maaf. Semoga bermanfaat.
Terima kasih ^_^
REFERENSI :
1. http://dailyjamiebower.tumblr.com/post/59052498742/the-mortal-instruments-madrid-photocall-august
No comments:
Post a Comment